Mendekatkan Hati
dengan “Kemudi Semar“
Program Multiplikasi Stube-HEMAT Indonesia di Bengkulu bersama Pemuda
di Lingkungan GKSBS Kurotidur-Bengkulu, berhasil menerbitkan bulletin pemuda
bertepatan dengan memasuki masa 100 hari kegiatan multiplikasi sejak dimulai
pada Januari 2017. Tepat tanggal 30
April 2017, media rohani pemuda gereja ini beredar. Media cetak ini diharapkan
terbit setiap minggu.
Menimbang usulan Arif Purnama Sidik agar nama buletin ini bisa
mewakili pemuda-pemudi dan bisa lintas denominasi, maka disepakatilah sebuah nama
“Kemudi Semar”. Apa “Kemudi Semar itu?” Kemudi semar merupakan singkatan dari
Kelompok Muda-mudi semarga Kurotidur. Buletin Kemudi Semar dikelola oleh
pemuda-pemuda dengan tanggung jawab masing-masing sesuai tugas yang diemban.
Yunus Eka Prasetyo, ketua Komisi Pemuda GKSBS Kurotidur bertindak sebagai Penanggung
Jawab terbitan Kemudi Semar. Pemimpin Redaksi diemban oleh Arif Purnama Sidik,
sementara kontribusi isi buletin menjadi tanggung jawab Diana Sari, Marta Lita
Viani, Dwi Pranaditya, dan Dwi Pujiono.
Apa tujuan dari penerbitan buletin
ini? Tujuannya sederhana, media ini adalah sarana belajar dan mengajar. Belajar
bagi mereka yang ingin menuangkan ide dan informasi untuk warga jemaat.
Mengajar bagi teman-teman muda yang sudah pernah menempuh studi pendidikan
tinggi untuk membagikan ilmunya. “Visinya jelas, untuk keperluan mendidik, juga
untuk sarana komunikasi warga,” jelas Yohanes Dian Alpasa, penanggung jawab
Program Multiplikasi Bengkulu yang menjadi pendamping. Selanjutnya, Arif
Purnama Sidik yang sedang menempuh studi di FKIP Universitas Terbuka
mengungkapkan bahwa kontribusi dari teman-teman untuk buletin ini sangat
diperlukan karena redaksi masih kesulitan mencari bahan yang bisa dimuat. Bagi
siapa saja yang ingin berkontribusi dapat langsung menghubunginya.
“Kemudi Semar” masih dicetak secara sederhana sebanyak 45
eksemplar dan didistribusikan kepada 42 kepala keluarga di GKSBS Kurotidur
Wilayah Pelayanan MT. Karena masih mencari bentuk dan isi, buletin “Kemudi
Semar” masih terus berusaha merumuskan konten yang tepat untuk pemberitaannya.
Selama ini, konten yang sudah direncanakan dan sudah diterbitkan adalah masalah
internal gereja dan seputar penghayatan adat dan tradisi.
Tanggapan dari warga Jemaat cukup hangat, bahkan mereka
mempertanyakan biaya cetak yang diperkirakan tidak sedikit. Apakah warga harus
ditarik sejumlah dana mengganti biaya cetak? Pihak pengurus buletin menjelaskan
bahwa buletin ini sementara dibagikan dengan cuma-cuma untuk beberapa edisi. Warga
juga berharap agar buletin ini dicetak dan terbit berkala secara berkesinambungan.
Perlahan Program Multiplikasi ini berusaha menjangkau pemuda dan
warga yang masih jauh dari jangkauan media, meski tak dipungkiri bahwa gelombang
kecanggihan media sosial tak terbendung, namun tidak mampu mengairi alam pikir
warga yang mayoritas adalah petani. Kiranya buletin ini dapat segera mencapai
bentuk utuhnya sehingga mampu menjadi berkat bagi banyak orang. (YDA)
Komentar
Posting Komentar